Upacara pembukaan Best of The Best Scouting Competition Silver Jubilee sukses! Kak
Joedianingsih, Sekretaris Jenderal Kwartir Nasional Gerakan Pramuka berkenan membuka kegiatan
dwi tahunannya Gudep Dhanapala itu. Para undangan yang terdiri atas jajaran
andalan dan staf Kwartir Ranting hingga Kwartir Nasional pun menjadi tamu
kehormatan kami di sore itu.
Sesi kedua di hari pertama BoB Silver Jubilee pun selesai...
Dan kini, sesi berikutnya justru yang membuatku tegang : Kegiatan BoB malam
hari di Bumi Perkemahan Cibubur. Ada Dhanapala Talent Hunting dan Dhanapala
Peace Night yang siap digelar untuk kedua kegiatan malam nanti.
Di tengah lapangan utama Kempi II, telah siap tumpukan kayu bakar yang akan kami
gunakan untuk api unggun. Eit, api unggun? Di dalam acara lomba penggalang macam BoB ini???
Yups... Akan ada sebuah kejutan yang telah disiapkan buat semua peserta, bindamping,
maupun penegak pandega yang hadir di BoB Silver Jubilee : DHANAPALA PEACE NIGHT.
Malam ini, di penghujung hari "International Day of Peace" atau Hari
Perdamaian Internasional, Gudep Dhanapala akan membawa semua orang pada sebuah
kompetisi Pramuka yang dilandasi perdamaian dalam lingkup Messengers of Peace
(MoP).
Selepas Ashar berjamaah yang hampir di penghujung hari, saat kami sedang duduk
santai di pendopo Kempi II, gemuruh kecil terdengar di langit yang masih
cerah...
"Hujan nih...", kata Kak Fuad memecah kekagetan itu.
"Cerah kok. Geledeknya buat ngagetin doang kak..", kataku kemudian
dengan yakinnya.
"Bersiap menghadapi kemungkinan terburuk, guys...", perintah Kak Fuad
dengan wajah yang agak cemas dan langsung meninggalkan pendopo menuju ke ruang
sekretariat Panitia Silver Jubilee.
Aku hanya bisa memandangi Kak Fuad dari belakang. Pembina Dhanapala yang hampir
dua hari tidak tidur itu ternyata masih saja punya energi yang cukup buat
lari-larian ke sana-sini. "Everything should be perfect!", kata
beliau di berbagai kesempatan buat persiapan BoB spesial kali ini.
Kurang dari 30 menit, langit cibubur mulai gelap. Kakak-kakak Penegak pun mulai
menutupi kayu bakar di tengah lapangan dengan terpal. Tak lama kemudian,
rintikan hujan pun mulai turun. Kami yang tadinya bersiap buat mandi, terpaksa
harus bertahan di dalam tenda agar tidak kehujanan.
Di luar sana, beberapa peserta mulai panik. Nampaknya mereka kurang siap
menghadapi kondisi ini. Sebagian dari mereka bahkan ada yang panik...
"Kaaaakk.. Banjiiirrr..."
Entah regu mana yang panik karena kebanjiran saat itu. Terlihat beberapa
bindamping berlarian menuju tenda peserta sambil hujan-hujanan. Kami pun mulai
melakukan prosedur standar dalam menghadapi situasi ini. Pengamanan manusia dan
barang menjadi prioritas dalam hal ini.
Tidak terasa waktu sudah menunjukkan hampir jam 7 malam. Hujan yg mulai turun
hampir magrib tadi sudah mulai reda dengan menyisakan gerimis-gerimis kecil.
Selepas sholat maghrib, kami pun berkumpul di pendopo menikmati dinginnya angin
cibubur malam itu.
Ya Robb...
Bagaimana nasib kuil cancer dan gemini? Terus Dhanapala Peace Night??? Ah...
Kak Bowie mulai terlihat tegang wajahnya. Beliau bersama Kak Hasan, Kak
Septian, Kak Fariz, Kak Ilham, dan kakak-kakak penegak lain menggelar rapat di
pojok pendopo. Mereka seolah tak dapat menyembunyikan ketegangan di wajah
masing-masing. Nampaknya kakak-kakak hebat itu sedang merencanakan sesuatu
sebagi solusi buat kegiatan malam ini.
Beberapa menit kemudian, Kak Fuad kembali ke pendopo. Alhamdulillah... Kali ini
Kak Fuad terlihat lebih tenang daripada tadi sore, meski sudah lebih dari satu
jam beliau bersama Tim Kesehatan mengurus beberapa orang peserta yang sakit
karena pingsan maupun asma.
Kepanikan sempat terjadi di pendopo saat seorang
bindamping mengatakan ada beberapa penggalangnya yang sakit di tenda mereka.
Satu di antaranya bahkan memerlukan oksigen tambahan karena asmanya kambuh.
Tidak hanya itu, peserta dari sekolah lain pun mengalami hal yang sama.
Nampaknya semangat mereka untuk mengikuti BoB ini tidak diimbangi asupan makan
yang cukup sebagai energi untuk beraktifitas."Oke
guys, jadi gimana kondisinya?", tanya Kak Fuad sambil melihat ke Kak Septian selaku
Koordinator Lapangan. Kak Septian pun menjawab dengan suara yang lebih pelan.
Aku pun tak bisa mendengar sepatah kata pun darinya.
"Solusi dari kalian apa?", tanya Kak Fuad lagi.
"Kami pikir malam ini lebih baik hanya Kuil Cancer aja kak, Morse dan
Semaphore. Pioneering besok pagi, dan DPN terpaksa dibatalkan. Dhanapala Talent
Hunting akan kita laksanakan di pendopo inikak..", kata Kak septian.
"Oke setuju. Lanjutkan!", jawab Kak Fuad yang ternyata tidak
memerlukan waktu lama buat memutuskan.
"Kak Hasan dan Kak Bowie, segera kumpulkan bindamping!. Yang lain,
kerjakan sesuai rencana di Kuil Cancer!", pinta Kak Fuad kepada kedua
kakak pembina kami lainnya.
Luar biasa kakak-kakak kami ini...
Semua kelelahan, tapi semua masih sanggup bergerak tanpa komando yang lebih
panjang lagi. Perencanaan yang mereka susun nampaknya sudah rapi dan siap
dieksekusi. Insya Allah suatu saat nanti kami pun harus bisa seperti mereka.
Aamiin...
Di ujung sana, Kak Fuad tetap stay cool
dan tersenyum dengan tangannya yang bersedekap. Entah apa arti senyuman Kak
Fuad saat itu ketika beliau melihat ke arah lapangan yang kosong itu.
Penasaran, aku pun maju mendekati Kak Fuad. "DPN (Dhanapala Peace Night)
batal ya kak? Yah... Tangan saya udah bau minyak tanah gara-gara obor itu padahal..", kataku.
"Ambil lampion di gudang boy! Feeling saya bagus kali ini", kata Kak
Fuad dengan senyumnya yang khas itu.
"Feeling apaan kak? Nerbangin lampion??? Yakin kak? Rada gerimis nih..", tanyaku dengan kaget.
"Ambil aja, terus kamu pegang. Jangan kasih siapa-siapa. Kamu tempel saya
terus. Mudah-mudahan alam berpihak ke kita malam ini..."
"Siap kak!", kataku kemudian yang langsung berlari ke gudang.
Hanya dalam beberapa menit, para pembina pendamping peserta pun berkumpul di
pendopo. Kak Septian ditemani oleh Kak Fuad pun memberikan pengarahan dan penjelasan tentang
kegiatan malam ini.
Yes! Lampion pun kini sudah di tanganku. Sesuai instruksi Kak Fuad, lampu
terbang di dalam kantong plastik ini pun ku bawa-bawa dan selalu ada di
samping beliau.
Sekarang kuil cancer sudah selesai dilaksanakan. Dan tidak hanya itu.
Pioneering yang tadinya mau dilaksanakan besok, akhirnya jadi juga dikerjakan
malam itu. Nampaknya doa kami terkabul, alam berpihak kepada BoB malam itu..
Eh, tunggu dulu.. Apakah ini berarti.......
Tiba-tiba.....
"Bow, San! Langit aman?", tanya Kak Fuad kepada Kak Bowie dan Kak
Hasan.
"Aman kak!", kata Kak Hasan
"Kalau begitu, DPN kita jadiin ya?"
"Oke kak!", jawab Kak Bowie.
"Sippp.... Idham, Fiqih, kalian sterilkan tenda kehormatan dari semuanya.
Septian, suruh pasukan pembawa obor untuk siap-siap. Hasan dan Bowie, undang
semua peserta dan bindamping buat ke lapangan dengan seragam masing-masing.
Yudha, ambil lagu-lagu MoP. Fariz, panggil semua penegak merapat kelapangan.
Putri, panggil para pembaca deklarasi, dan minta mereka pakai seragam Pramuka kembali.
Semuanya! Kita wujudkan apa itu Dhanapala Peace Night!!!"
Aku hanya terbengong melihat Kak Fuad dengan instruksinya yang bertubi-tubi dan
cepat itu. Kakak-kakak Penegak pun langsung bergerak dengan gesit setelah mendengar instruksi dari beliau.
"Kafu, ini lampion mau diapain? Saya pasukan pembawa obor kak",
tanyaku.
"Kasih ke Kak Ilham!. Ini malam punya kalian dek...", kata Kak Fuad
sambil tersenyum dan mengedipkan matanya padaku. Aku pun balas dengan senyumku, seolah paham apa yang Kak Fuad maksudkan.
"Siap kak!", balasku yang tiba-tiba jadi semangat itu.
Anak-anak Penggalang Dhanapala mulai terlihat lari-larian. Semua lantas
terbangun dari duduk maupun rebahannya dengan adanya satu berita : DPN Jadi!!!
Diantara kepanikan anak-anak malam itu, Kak Fuad berusaha tetap cool dan
tenang. Beliau lantas terlihat berdiskusi dengan Kak Harris Nizam, sang Duta
MoP dan Kak Yosea Kurnianto yang juga dari MoP Indonesia. Senyum memancar dari
mereka bertiga. Nampaknya malam ini akan menjadi sejarah baru bagi Gugus Depan
Dhanapala, dan tentunya Pramuka Indonesia.
Sementara Kak Hasan dan Kak Bowie juga dengan sigapnya mengumpulkan semua
peserta dan membentuk lingkaran-lingkaran per pasukan. Eh iya.. BoB ini ada 10
pasukan : Pegasus, Dragon, Cygnus, Phoenix, Andromeda, Bear, Lionet, Wolf,
Hydra, dan Unicorn. Keren ya? Semua nama2 Bronze Saint-nya Saint Seiya.
Kak
Hasan dan Kak Bowie tidak memerlukan waktu yang lama untuk mengumpulkan semua
peserta BoB di lapangan utama. Sekarang semuanya terlihat sudah membentuk
lingkaran-lingkaran per pasukan. Meski terlihat memakai kostum yang berbeda,
malam ini mereka semua terlihat akrab, seakan lupa kalau satu sama lain adalah
pesaing dalam kompetisi ini.
Kak
Yudha dan Kak Putry pun akhirnya ikut terbawa tenang. Kak Yudha yang
jadi koordinator pembacaan BoB Peace Forum Resolution terlihat cekatan
mempersiapkan sejarah baru ini. Sedangkan aku? Aku bersama kesembilan
Penggalang Dhanapala lainnya sudah bersiap dengan obor masing-masing.
Sebuah tugas mulia diamanahkan Dhanapala kepada kami : menjadi PASUKAN
PEMBAWA OBOR PERDAMAIAN DUNIA...
Entah kenapa Cibubur lebih dingin malam itu... Entah karena memang habis hujan deras tadi sore, atau karena aku yang terlalu gugup melihat ini semua?. Banyak warna yang tergelar di lapangan utama Kempi II Cibubur saat itu... Merah, hijau, hitam, abu-abu, biru, dan sebagainya. Kelihatannya perbedaan warna-warna tersebut akan bersatu di malam perdamaian ini.
Setelah Kak Yudha dan Kak Putry menyiapkan keempat perwakilan dari masing-masing Kwarda, kini para pembaca BoB Peace Forum Resolution pun mulai membacakan hasil BoB Scout Peace Forum yang tadi siang mereka rumuskan, mewakili 51 pemimpin regu di BoB Silver Jubilee ini.
BoB PEACE FORUM RESOLUTION
Dunia
semakin cepat berubah, arus informasi semakin deras, dan keberagaman semakin
meningkat. Kehidupan selalu berubah dari waktu ke waktu. Kami menyadari bahwa
Indonesia dan dunia ini masih membutuhkan usaha dan perjalanan panjang untuk
menjadi tempat yang nyaman dan layak untuk kehidupan.
Kami,
Pramuka Penggalang dari Kwarda DKI Jakarta, Kwarda Banten, Kwarda Jawa Barat,
dan Kwarda Lampung, peserta Best of the
Best Scouting Competition 2013, bersamaan dengan peringatan hari perdamaian
dunia, 21 September hari ini, menyatakan diri sebagai Messengers of Peace. Kami adalah Pramuka Penggalang yang akan terus
bertumbuh untuk mampu menjadi teladan bagi rekan-rekan kami untuk melakukan
kebaikan setiap hari.
Kami akan
selalu berusaha untuk:
- Membuang sampah pada tempatnya, cerdas dalam
memilih makanan, dan mendisiplinkan diri dalam berolahraga
- Membangun komunikasi antar anggota keluarga,
menghargai perbedaan pendapat antar anggota keluarga dalam permasalahan apapun
dan selalu berpikir positif dalam berbagai kondisi.
- Mengurangi penggunaan plastik dan kertas,
meningkatkan kreatifitas dengan membuat hasta karya dari barang-barang bekas,
melakukan kampanye atau sosialisasi tentang gaya hidup sehat.
- Menghormati dan menghargai berbagai
kebudayaan yang ada, menerapkan perilaku 3S: Senyum, Salam, Sapa kepada semua
orang, melihat keberagaman dari berbagai sudut pandang.
- Membentuk kelompok belajar, menjadi teman
belajar untuk siapa saja, menghormati guru dan mengerjakan semua tugas belajar
dengan kesadaran dan penuh tanggung jawab.
Kami tahu
kemampuan kami terbatas. Namun kami percaya dengan bimbingan Kakak-Kakak Pembina
dan semangat segenap Pramuka Penggalang di mana kami bertumbuh, kami akan terus
mampu memperbaiki diri.
Kami adalah Messengers of Peace. Biarlah dimana kami
berada, orang dapat merasakan indahnya kehidupan dan mengerti arti pentingnya
melakukan aksi nyata untuk kebaikan, sekecil apa pun ini. Bukan soal seberapa
besar yang bisa kami lakukan, tapi tulusnya hati kami. Kami ada untuk
perdamaian Indonesia dan dunia.
We are Scouts, We are
Messengers of Peace
Cibubur, 21
September 2013
Atas nama
peserta BoB Scouting Competition 2013
Tim Perumus :
- Rizki Aldiansyah (Provinsi DKI Jakarta)
- Yudha Saputra (Provinsi Jawa Barat)
- Andina Citra (Provinsi Banten)
- Bella Ariska
(Provinsi Lampung)
---------------------------------------
Oke fix! Kini tanganku mulai gemetaran... Bukan karena dinginnya
Cibubur, bukan juga karena beratnya obor perdamaian itu. Tapi lebih
kepada isi dari BoB Peace Forum Resolution yang baru saja dibacakan oleh
keempat sahabat baruku itu. Sebagai Pramuka yang berasal dari DKI
Jakarta, aku kini memiliki kewajiban untuk mengawal resolusi itu. Terima
kasih sahabat... Kita kini semua adalah Messengers of Peace.... We are Scouts, We are
Messengers of Peace.. Sama
seperti kakak-kakak yang mengenakan hasduk biru putih dengan gambar
burung merpati di belakangnya itu...
Sekarang Kak Fuad pun mulai memegang microphone. Hmmmm.... Kejutan apalagi yang beliau persiapkan untuk kami semua malam ini? Ah... aku fokuskan saja pada tugasku sendiri. Aku hanya bisa berdoa semoga malam ini bisa memberikan sesuatu yang baru bagi Pramuka Indonesia... Aamiin Ya Robb...
Dan aba-aba pun mulai Kak Fuad berikan. pasukan Pembawa Obor Perdamaian Dunia pun memasuki lapangan dan menuju ke masing-masing pasukan untuk menyalakan "Lampion Harapan" dan menerbangkannya ke langit. Sesampai kami di dalam pasukan masing-masing, Kak Fuad pun mulai membacakan puisinya diiringi oleh lagu MoP.
---------------------------------------
DHANAPALA PEACE NIGHT
oleh : Kak Fuad Zaen (MoP ID : #12274)
Malam ini...
Semua hati dan keikhlasan tertunduk
Malam ini...
Semua keangkuhan dan kesombongan terhujam tertanduk
Malam ini...
Semua hanya ada persahabatan dan persaudaraan di hati
kami semua....
PRAMUKA INDONESIA
Dua Puluh Lima tahun tersudah
Dengan segala pergerakan dan langkah
Karya bakti kami
Bagi bunda pertiwi...
Dan bagi kami semua
Putra dan Putri Gugus Depan Dhanapala
Bersama kelimapuluh satu regu Pramuka Penggalang
se-Nusantara
Peserta Best of The Best Scouting Competition
Silver Jubilee-Dua Puluh Lima
Mengikrarkan diri untuk selalu setia
Pada persatuan bangsa dan perdamaian dunia
Dan malam ini...
Di atas Bumi Perkemahan Cibubur yang asri
Kami semua berdiri dan berjanji
Untuk membangun mimpi demi masa depan diri dan
bangsa ini
Tuhan....
Kini kami terbangkan lentera kehidupan
Ke atas langitmu dengan secercah harapan
Untuk kami titipkan cita-cita dan impian
Untuk Kau wujudkan bagi kami di masa depan
Terbanglah wahai lentera cita-cita...
Terangi
hati kami untuk tertunduk pada-Nya
Hangatkan
jiwa kami untuk berzikir pada-Nya
Kuatkan
raga kami untuk menyambut takdir-Nya
Untuk
persatukan kami semua
PRAMUKA
INDONESIA...
Seperti
kami yang berdiri tegak bersama
Seperti
Dhanapala
Yang
berdiri di atas Cita dan Cinta
---------------------------------------
Subhanallah... Tak terasa air mata ini mengalir dengan sendirinya... Akankah lampion ini bisa menyampaikan apa yang ingin kami cita-citakan di masa depan? Sebuah dunia yang lebih baik? Entahlah...
Di depanku, beberapa Penggalang putri yang berjaket dengan warna berbeda itu pun berangkulan, dan tak kalah mengharukan dibuatnya...
"Maafin gue ya tadi sore...", kata seorang Penggalang itu.
"Iya, gue juga minta maaf ya...", kata kawannya yang lain.
Ya Allah...ternyata perbedaan warna jaket itu tidak dapat menghalangi persahabatan ini... Jagalah persahabatan kami ini, ya Robb... Janganlah Kau biarkan kompetisi semacam ini menjadikan kami saling menjauhkan dan menjatuhkan... Jadikan BoB Silver Jubilee ini pererat persahabatan kami untuk kelak bisa membangun bangsa ini dengan lebih baik lagi... Aamiin..
Puisi "Dhanapala Peace Night" ternyata benar-benar memberikan sesuatu yang lain di malam itu. Hingga satu per satu, akhirnya lampion terbang itu bisa menyala terang dalam kegelapan malam.
"Ya Allah....pengen ikut BoB lagi.......", kata seseorang di belakangku yang tidak bisa kulihat wajahnya. "Aku juga Ya Allah....", kata yang lain lagi. Mereka menangis! Subhanalah...
Ya Allah....kepingin nangis rasanya... Nggak pernah bermimpi kalau gugus depan kecil seperti Dhanapala dengan segala keterbatasannya bisa membuat kegiatan BoB seperti ini. Dan betul kata Kak Fuad.. Ini adalah BoB spesial.. Everything should be perfect.. Terima kasih kak...
Merinding melihat langit Cibubur di malam itu...
Lampion-lampion itu terbang dengan indahnya, seolah-olah memahami keinginan kami untuk menitipkan impian dan cita-cita kami pada mereka.. Seumur hidupku baru kali ini kulihat langit Cibubur begitu indahnya.. Sujud syukurku pada-Mu ya Robb, atas rahmat dan kasih-Mu yang memberikan kami langit cerah malam ini.
Kemudian tiba-tiba Lagu MoP yang tadinya slow tiba-tiba berubah nge-beat !
Kak Fuad yang masih di depan dengan mic-nya kemudian bergerak melompat dan berteriak "jump! jump! jump! jump!....."
Serentak semua anak yang ada di lapangan itu bergerak melompat. Tidak hanya itu, mereka semua kemudian bergoyang menyesuaikan dengan lagu yang keren itu. Kini semua happy! Semua senang dan gembira! Seolah terlupa bahwa mereka tengah bersaing untuk menjadi yang terbaik dari semua yang terbaik. Karena kini semua menyadari bahwa kami adalah bagian dari Pramuka Indonesia...
Terima kasih buat semua Pramuka Indonesia yang datang untuk BoB Silver Jubilee. Kami sadar bahwa Dhanapala tidak menjanjikan apapun selain persaudaraan dan persahabatan yang indah untuk dipersatukan.
Terima kasih, kakak-kakak Pembina, Pandega, Penegak, dan para alumni...
Terima kasih sahabat, karena kalianlah dua puluh lima tahun Dhanapala kini memiliki arti.
Sekarang kita punya janji bersama, untuk mewujudkan masa depan kita dalam dunia yang lebih baik.
Because We are Scout, We are Messengers of Peace....
(imp)
---------------------------------------
download MoP Song (ISPC Theme Song) :
- versi slow : http://www.4shared.com/mp3/qAOnNQe1/ISPC_Theme_Song_Slow.htm?aff=7637829
- versi beat : http://www.4shared.com/mp3/MZtI14Py/ispc_theme_song_beat.html