Selasa, 31 Desember 2013

DHANAPALA MENULIS : Nenek Pembuat Jujur (Oleh:Tri Baswara Ari Aji)




Nenek Pembuat Jujur
(oleh : Tri Baswara Ari Aji)


https://www.facebook.com/dork3214
@AriAji_


            Aku adalah seorang pemuda berumur 13 tahun.Namaku adalah Bryan Sebastian Angelo.Aku merupakan siswa di SMP Yudhadi. Aku itu sering sekali berbohong. Bahkan pada orangtuaku.

            Di sekolah aku biasa di panggil Bryan.Hobiku adalah bermain Internet dan shufle.Aku bergabung dengan ekskul shufle di sekolahku.Yaitu Yudhadi Shufle. Aku biasa latihan hari sabtu dari pukul 09:00-15:00.

            Aku boleh bermain internet hanya 2 jam. Kalau aku tidak punya duit, aku mengambil duit dari dompet Ibuku saat beliau sedang tidur. Kalau ingin main lebih dari 2 jam aku tidak bilang bermain internet tapi kerja kelompok. Disana aku sering mabuk-mabukan, merokok, dan menghisap ganja. Aku menjadi morfinis dari usia 12 tahun.

            Pada suatu hari aku bermain dari jam 19:00-23:00.Orangtuaku menanyai diriku. "Dari mana kamu jam segini baru pulang".Ungkap Ibuku.

            "Tadi macet di jalan bu".Jawab diriku yang kalau kemana-mana membawa motor. "Bohong kamu". Kata Ayahku sambil menampar diriku.

            "Terserah lo deh mau percaya apa enggak.Emang gue pikirin".  Jawab diriku sambil menuju kamar.

            "Bryan mau kemana kamu".Kata Ayahku dengan nada marah.

            "Mau tidur gue. Cape gue dengerin omongan lo".Sahutku kesal.

            "Kamu habis mabuk ya".Sahut Ayahku.
            "Nenek lo tuh mabuk".Sahutku yang saat itu habis mabuk-mabukan bersama teman­temanku. Kemudian aku 1angsung menuju kamar.

Didalam kamar aku berkata.

            "Kok gue jadi kaya gini ya, Kok gue jadi pembohong ya. Kok bisa ya. Akh ngomong apaan sih gue.Bodo amat ah". Kata diriku.

            Besoknya aku harus latihan shufle di sekolahku.Kebetulan saat itu pulang pukul 11:00, karena para pelatih sedang ada urusan yang lebih penting. Langsung saja aku pergi ke warung Internet untuk bermain.

            Sesampainya disana aku bertemu Steven.Dia adalah temanku. "Temenin gue beli ganja yuk".Kata Steven.

            "Ayo deh gue juga pengen beli".Balas diriku.

            Untuk membeli ganja, biasanya aku memakai uang bayaran sekolah. Sesampainya disana aku membelinya 1 kg. Steven membelinya 1/2 kg. Lalu kami langsung kembali ke warung internet.

            "Thanks ya Bryan".Kata Steven. "Sama-sama Ven". Sahutku.

            Jam sudah menunjukkan pukul 15:00. Aku segera pulang.Ketika sampai di rumah ke dua orangtuaku tidak ada. Langsung saja aku bermain Internet.

Hari sudah semakin malam. Jam menunjukkan pukul 23:00. Aku segera pulang. Jalanan sudah sepi. Sesampainya di rumah aku kembali diomeli oleh ke dua orang tuaku yang sudah menungguku dari pukul 18:00.

            "Kemana aja kamu jam segini barn pulang".Kata Ayahku. "Eh,anu,habis kerja kelompok".Jawab diriku.

            "Bohong kamu".Kata Ayahku sambil menampar diriku.

            "Terserah lo".Sahutku kesal dan langsung menuju kamar.

            Aku melihat Ibuku menangis.Aku juga ingin meneteskan air mata.

            "Kenapa gue jadi kaya gini ya.Akh ngomong apaan gue sih".Kataku di dalam kamar.

            Hari sudah pagi dan sekarang hari Minggu.Aku bebas bermain hari ini.Aku bermain dari jam 09:00.Aku mabuk-mabukan bersama Teman-temanku dari pukul 21:00-00:00.Aku harus segera pulang karena besok pagi aku harus sekolah.

            Jam sudah menunjukkan pukul 06:15. Aku harus segera berangkat sekolah. Saat di perjalanan ada Teman-temanlcu yang mengajakku untuk bolos sekolah.Tanpa pikir panjang aku menyutujui ajakan mereka.

            "Eh tawuran gak".Kata Temanku.

            "Ayo".Jawab diriku.

            "Ya udah kita semua tawuran".Kata Temanku yang lainnya.

            Kami ada 10 orang. Kami membawa gear, celurit, golok, bambu, samurai, pecut, kapak, dan batu. SMP kami menang dan musuh kami luka-luka.Lalu kami kembali ke sekolahan untuk bertemu satpam.

            "Bang mau rokok gak lo".Kata diriku.

            "Mau".Jawab si Satpam.

            "Tapi jangan bilang kalokita bolos ye. Bilang aja telat. Kata Temanku.

            "Sip".Jawab si Satpam.

            Setelah Bertemu Satpam, aku segera pulang. Sesampainya di rumah Ibuku mengintrogasi diriku

            "Dari mana kamu,kata Kepala Sekolah kamu gak masuk ya".Kata Ibuku.

            "Tadi telat.Daripada percuma udah bangun pagi mending main di rumah temen.Kalo gak percaya tanya aja Satpam di sekolah.

            "Kamu gak bohongkan".Kata Ibuku.

            "Gak kok Bu, Byan gak bohong".Sahut diriku.

            "Ya sudah ganti baju gih".Kata Ibuku.

            "Ya Bu".Jawab diriku.

            Sehabis ganti baju aku langsung tidur siang.Pada saat tidur aku bermimpi buruk.  Mimpiku adalah bertemu seorang Nenek tuua yang menyuruhku untuk jujur.

            "Bryan,Bryan,Bryan".Kata si Nenek

            "Nenek siapa?".Sahut diriku.

            "Kamu gak perlu tahu saya siapa.Yang perlu kamu tahu adalah kamu harus jujur,jujur,dan jujur".Kata si Nenek dan dia langsung menghilang.

            Tiba-tiba aku ter bangun dan aku langsung mengambil air minum untuk menenangkan diriku.

            "Itu tadi siapa ya?.Kok dia peduli banget ya sama gue,dan dia kok tahu nama gue ye. Ngapain gue pikrin sih".Kata diriku dan langsung meminum air putih.

            Aku kembali tidur lagi.Tiba-tiba aku kembali bertemu si Nenek itu lagi.

            "Bryan,cepat kamu jujur,kalau tidak saya akn terus ada di dalam mimpi kamu". Kata si Nenek dan langsung menghilang.

            Lalu aku kembali terbangun dan kembali mengambil air putih.

            "Mungkin ini saatnya gue jujur".Kata diriku dan langsung menuju kamar Ibuku. "Ibu,Bryan mau jujur sama Ibu,tapi Ibu jangan marah ya".Kata Diriku

            "Kalau kamu jujur Thu gak akan marah kok sama kamu".Jawab Ibuku.

            "Sebenemya yang selama ini ngambilin duit Ibu,Bryan. Kalo masalah kerja kelompok itu gak pemah ada.Itu cuman alasan Bryan buat main internet lebih dari 2 jam.Selama ini Bryan suka merokok, mabuk-mabukan dan menghisap ganja. Terus tadi pagi Bryan bukannya telat,tapi bolos buat tawuran. Pokoknya selama ini Bryan selalu berbohong sama Ibu. lbu maukan maffin Bryan".Kata diriku sambil menangis.

            "Ibu bangga sama kamu nak. Kamu sudah berani jujur sama Ibu. lbu mau kok maafin kamu kok".Jawabku yang langsung memelukku sambil menangis dan menyuruhku tidur kembali".

            Saat aku sedang tidur ,aku kembali bertemu si Nenek itu lagi.

            "Bagus Bryan.Kamu sudah berani jujur".Kata si Nenek dan kembali menghilang.

            Saat aku bangung tidurjam menunjukkan pukul 21:00. Tiba-tiba Ayahku memanggil diriku. Saat aku menemuinya dia langsung memelukku sambil menangis.

            "Kamu memang hebat Bryan.Kamu sudah berani jujur".Kata Ayahku sambil menangis. 

            "Ayah mau kan maaffin Bryan kan". Sahut diriku sambil menangis dan memeluk Ayahku. 

            "Mau nak".Jawab Ayahku.

            Sejak saat itulah aku mulai merubah gaya hidupku. Dan aku menyebut si Nenek yang menyuruhku untuk jujur adalah Nenek pembuat jujur. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar